Kata "Mati Syahid" dalam Islam

Friday, 22 January 2016

Cara mendapatkan 3 Dolar per hari, kerjanya cuma klik iklan yang muncul langsung dibayar caranya:klik gambar dibawah ini atau klik Register Clixsense, lengkapi identitas, tekan Sign-Up kemudian konfirmasi Email.Anda siap klik iklan. Info Lengkap

Kita tidak boleh menyatakan bahwa orang tertentu itu syahid kecuali jika Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memastikannya. Hal ini karena beberapa alasan:








 
Pertama :

Seandainya kita melihat ada orang yag berperang melawan orang kafir lalu ia terbunuh, kita tidak boleh mengatakan orang ini syahid. Akan tetapi, kita cukup menyatakan dalam bentuk do’a, “Kami berharap orang ini syahid”, atau mengatakan dalam bentuk umum, “Semua orang yang mati di jalan Allah, maka dia syahid.” Kenapa tidak boleh memastikan si  fulan itu syahid karena pernyataan semacam ini adalah perkara yang tidak kita ketahui. Kita mesti melihat apa yang ada dalam hatinya terlebih dahulu. Namun sesuatu yang ada dalam hati adalah perkara yang tidak kita ketahui (tidak dapat diungkap).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa saja yang terluka di jalan-Nya, Allah-lah yang lebih mengetahui siapa yang benar-benar terluka di jalan-Nya … [2].”

Maksud ayat diatas adalah, janganlah kita menetapkan bahwa orang ini syahid, karena terkadang kita tidak mengetahui sesuatu dalam hatinya. Boleh jadi dia berperang hanya karena mau disebut pemberani. Boleh jadi pula dia berperang karena mau disebut ksatria. Boleh jadi dia berperang atas dasar fanatisme golongan. Atau dia mungkin berperang karena ingin menegakkan kalimat Allah itu jaya. Yang terakhir barulah disebut mati di jalan Allah. Namun, ingatlah bahwa ini semua di bangun di atas niat (harus dilihat apa yang dalam hati terlebih dahulu).

Kedua :

Kita tidak boleh mengatakan si A mati syahid, karana bila mengatakan demikian bararti kita mengatakan Si A ahli surga, karena orang yamg mati syahid memang di pastikan masuk surga,tapi kita tidak boleh sembarangan untuk mengatakannya kecuali Allah AWT.

Kesimpulannya :

Dari penjelasan di atas, tepatlah mengatakan syahid pada seorang mujahid? Kalau dalam bentuk do’a, itu boleh.
Bagaimana dengan para teroris yang sudah salah jalan? Apa tepat mereka dinyatakan mati syahid? Yang jelas Islam saja benci terorisme, bagaimana kata syahid itu disematkan pada mereka.

Sumber: www.Rumaysho.com/

Penulis: tutorial ~ Nurhasan Blogger | Blog Tutorial dan Informasi |

Artikel Kata "Mati Syahid" dalam Islam ini dipublish oleh tutorial pada hari Friday, 22 January 2016
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Kata "Mati Syahid" dalam Islam.
\
\
Copyright © 2010 - . | Blognya Bang ACHAN | Powered By : Blogger | Desain Template By : Nurhasan Blogger | All Rights Reserved.