Cara mendapatkan 3 Dolar per hari, kerjanya cuma klik iklan yang muncul langsung dibayar caranya:klik gambar dibawah ini atau klik Register Clixsense, lengkapi identitas, tekan Sign-Up kemudian konfirmasi Email.Anda siap klik iklan. Info Lengkap
Bagai
dua sisi mata uang, kehidupan manusia juga diliputi dua hal. Adakalanya
suka, juga duka. Terkadang tertawa, dalam kesempatan lain menangis.
Termasuk juga dalam hal perbuatan. Berpusat dari hati dan keimanan,
manusia berpotensi untuk berbuat baik dan tidak baik. Manusia dapat
konsisten dengan perbuatan baikya, jika kondisi iman sedang bertambah.
Namun dalam kesempatan lain, manusia juga dapat berbuat yang tidak baik
dan cenderung menguruti hawa nafsunya. Dua sisi kepribadian manusia
inilah yang sejatinya menjadi ‘ibrah dalam momen isra mi’raj disini.
Perihal isra mi’raj, Allah Swt telah mengungkapkannya dalam surah
Al-Isra.
“Maha
Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari
Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi
sekelilingnya agar Kami perlihatkan
kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia
adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Qs Al-Israa’: 1)
Sesuai
dengan nama surah di atas, Al-Israa, yang berasal dari kata ‘saroo’
yakni berjalan, Allah Swt memberikan definisi secara tersurat perihal
Israa yang berarti perjalanan Rasulullah Saw dari masjidil haraam ke
masjidil aqsha. Sedangkan mi’raj ialah proses naiknya Rasulullah dari
langit pertama hingga sidratul muntaha. Perihal mi’raj sendiri, Anas bin
Malik. dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim, mengungkapkan secara
detail tentang peristiwa isra dan mi’raj.
Dalam
hadits tersebut, Anas bin Malik mengungkapkan pertemuan Rasulullah saw
dengan beberapa para Nabi dari langit pertama hingga ke tujuh. Dari Nabi
Adam, hingga Nabi Ibrahim as. Semua mengucap salam penghormatan kepada
Rasulullah Saw. terlebih Nabi Musa as. Pertemuan dengan Nabi Musa ini
sempat menghadirkan sebuah dialog yang unik.
Proses
‘penerimaan’ perintah shalat (yang awalnya) 50 waktu, disarankan Nabi
Musa untuk mengajukan pengurangan. Maka Nabi Muhammad kembali kepada
Allah dan shalat berkurang lima waktu. setelahnya, Nabi Musa masih
menganggap 45 waktu itu masih terlalu banyak, lantaran beliau pernah
menyuruh Bani Israil dan mereka pun lalai menjalankannya.
Rasulullah Saw pun akhirnya memohon keringanan lagi pada Allah. Hingga Rasulullah Saw mengungkap dalam akhir hadits ini ‘Qad roja’tu ilaa Rabby, hatta-s tahyaitu minhu- Sungguh aku telah bolak balik pada Tuhanku, hingga aku malu,”.
Makna
‘malu’ yang Rasulullah maksud ini adalah bahwa—di akhir hadits ini,
Allah mengklarifikasi tujuan dari disyariatkannya 50 waktu shalat yang
berarti, ‘setiap shalat fardhu diganjarkan dengan sepuluh ganjaran. Oleh
karenanya berarti lima waktu shalat fardhu sama dengan 50 pahala.
Begitu
juga siapa yang berniat baik maka dicatatlah satu kebaikan untuknya.
Jika dia melakukannya, maka sepuluh pahala baginya. Dan siapa yang
berniat berbuat jahat, tapi tidak melakukannya, niscaya tidak satu
kejahatan dicatat baginya. Seandainya dia mengerjakannya, maka dicatat
satu kejahatan saja baginya.
Hadits
ini diperkuat oleh firman Allah dalam surah Al-An’aam ayat 160 di atas,
bahwa betapa baiknya Allah yang selalu menimbang pahala dengan ganjaran
yang besar atas setiap niat berbuat baik. Saat manusia baru saja
berniat, Allah perintahkan malaikat untuk segera mencatat satu pahala
atas niatnya.
Tapi
tidak dengan perbuatan jahat yang dengan kemurahan-Nya, Allah tunda
catatan itu, hingga ia benar-benar melakukannya. Setidaknya, isra mi’raj
mengajarkan kita, hamba Allah, umat Rasulullah untuk menanam niat baik
dan menunai ganjaran pahala dari-Nya. Wallahu a’lam
Penulis: tutorial ~ Nurhasan Blogger | Blog Tutorial dan Informasi |
Artikel Dengan Semangat Isro Mi'raj Raihlah Puluhan Kebaikan ini dipublish oleh tutorial pada hari Friday 22 April 2016
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Dengan Semangat Isro Mi'raj Raihlah Puluhan Kebaikan.
Terima kasih Anda telah membaca artikel tentang Dengan Semangat Isro Mi'raj Raihlah Puluhan Kebaikan.
No comments:
Post a Comment